12 Maret 2021

Pencapaian Komitmen Sawit BASF tahun 2020

◼ Sebanyak 227.213 metrik ton minyak sawit dan minyak inti kelapa sawit tersertifikasi mewakili 100 persen bahan produksi

◼ Hampir 95 persen dari jejak kelapa sawit global dapat dilacak kembali sampai ke tingkat pabrik minyak

◼ Di tahun 2020, lebih dari 430.000 metrik ton CO2 dapat dihindari karena penggunaan minyak inti sawit berkelanjutan yang tersertifikasi

 

Ludwigshafen, Jerman, 4 Maret 2021 – BASF mencapai tonggak penting dalam perjalanannya menuju kelapa sawit berkelanjutan. Perusahaan merealisasikan komitmennya untuk membeli minyak (inti) kelapa sawit secara eksklusif dari sumber yang disertifikasi oleh RSPO pada tahun 2020. Tahun lalu, BASF membeli 227.213 metrik ton minyak (inti) kelapa sawit berkelanjutan yang tersertifikasi, yang mewakili 100 persen dari total volume BASF menurut sertifikasi RSPO. Selain itu, BASF juga membuat kemajuan lebih jauh dalam mengembangkan rantai pasokan yang transparan: Perusahaan mampu melacak hampir 95 persen dari jejak kelapa sawit globalnya – dengan total 441.107 metrik ton – hingga ke tingkat pabrik minyak.

 

Selain itu, seperti tahun-tahun sebelumnya, BASF menerbitkan jejak karbon produk (PCF) untuk mendapatkan minyak (inti) kelapa sawit berkelanjutan yang tersertifikasi. Dibandingkan dengan sumber konvensional, BASF menghindari lebih dari 300.000 metrik ton emisi CO2 pada tahun 2020.

 

Produksi minyak inti kelapa sawit bersertifikasi RSPO menunjukkan sekitar 36 persen dampak pemanasan global yang lebih rendah daripada produksi yang tidak bersertifikasi. PCF dihitung sesuai dengan persyaratan dan pedoman untuk penghitungan sebagaimana dinyatakan dalam ISO “14067: 2018-08 – Gas rumah kaca – Jejak karbon produk.”

 

Komitmen lebih lanjut

 

Meskipun telah mencapai tonggak penting ini, saat ini BASF sepenuhnya fokus pada bagian lain dari komitmennya di tahun 2015: untuk menyertakan komitmen menggunakan sumber bahan baku minyak kelapa sawit dan minyak inti kelapa sawit bersertifikat pada produk-produk intermediet, misalnya fatty alcohol dan fatty acids, pada tahun 2025.

Minyak inti kelapa sawit dan turunan utamanya merupakan beberapa bahan baku utama terbarukan BASF. Mereka terutama digunakan untuk memproduksi bahan-bahan untuk industri kosmetik, deterjen dan pembersih, serta nutrisi. Perkembangannya dapat ditemukan secara rinci di situs Palm Dialog.

 

Tentang divisi Care Chemicals BASF

Divisi Care Chemicals BASF menawarkan serangkaian bahan dasar untuk personal care (perawatan diri), home care (perawatan rumah), industrial & institutional cleaning (pembersihan industri & kelembagaan), dan aplikasi teknis. Kami adalah pelopor pemasok global untuk industri kosmetik serta industri deterjen dan pembersih, dan mendukung pelanggan kami dengan produk, solusi, dan konsep yang inovatif dan berkelanjutan. Portofolio produk berkinerja tinggi divisi ini mencakup surfaktan, pengemulsi, polimer, emolien, zat pengkelat, bahan aktif kosmetik, dan filter UV. Kami memiliki lokasi produksi dan pengembangan di semua wilayah dan memperluas kehadiran kami di pasar negara berkembang. Informasi lebih lanjut tersedia secara online di www.care- chemicals.basf.com.

 

Tentang BASF

Di BASF, kami menciptakan kimia untuk masa depan yang berkelanjutan. Kami memadukan keberhasilan ekonomi dengan perlindungan lingkungan dan tanggung jawab sosial. Lebih dari 110.000 karyawan di BASF Group bekerja untuk memberikan kontribusi bagi keberhasilan para pelanggan di seluruh sektor dan hampir di setiap negara di dunia. Portofolio kami terbagi ke dalam enam segmen: Chemicals (Kimia Dasar), Materials (Bahan Dasar), Industrial Solutions (Solusi Industrial), Surface Technologies (Teknologi Permukaan), Nutrition & Care (Nutrisi & Perawatan) dan Agricultural Solutions (Solusi Pertanian). BASF mencatat penjualan sekitar 59 miliar Euro di tahun 2020. Saham BASF diperdagangkan di bursa saham di Frankfurt (BAS), dan sebagai American Depositary Receipts (BASFY) di Amerika Serikat. Informasi lebih lanjut mengenai BASF tersedia di www.basf.com.

 

Mala Ekayanti
Mala Ekayanti
Kepala Divisi Corporate Affairs
Jakarta